MODAL DAN PERTANIAN
AGRIBISNIS
Dalam arti yang sempit
pertanian adalah usaha atau kegiatan bercocok tanam. Sedangkan dalam arti
luas pertanian adalah segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan bercocok
tanam, perikanan, peternakan dan kehutanan. cocok tanam perikanan
Terkait dengan
pertanian, maka dikenal istilah petani (farmer) dan usaha tani (farming). Petani adalah sebutan
bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh “petani tembakau”
atau “petani ikan”. Usaha Tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang
dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Cakupan obyek pertanian yang
dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Ruang Lingkup Pertanian
Ada beberapa jenis pertanian berdasarkan
perkembangannya yaitu:
a. Pertanian ekstraktif, yaitu pertanian yang dilakukan dengan hanya
mengambil atau mengumpulkan hasil alam tanpa upaya reproduksi. Pertanian
semacam ini meliputi sektor perikanan dan ekstraksi hasil hutan.
b. Pertanian generatif yaitu corak pertanian yang
memerlukan usaha pembibitan atau pembenihan, pengolahan, pemeliharaan dan
tindakan agronomis lainnya. Berdasarkan tahapan perkembangannya pertanian
generatif dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Perladangan berpindah (shifting cultivation),
2. Pertanian menetap (settled agricultured)
Selanjutnya
berdasarkan ciri ekonomis yang lekat pada masing-masing corak pertanian dikenal
dua kategori pertanian yakni pertanian subsisten dan pertanian komersial. Pertanian subsisten ditandai oleh ketiadaan
akses terhadap pasar. Dengan kata lain produk pertanian yang dihasilkan hanya
untuk memenuhi konsumsi keluarga, tidak dijual. Pertanian komersial berada pada
sisi dikotomis pertanian subsisten. Umumnya pertanian komersial menjadi
karakter perusahaan pertanian (farm) di mana
pengelola usahatani telah berorientasi pasar. Dengan demikian seluruh output
pertanian yang dihasilkan seluruhnya dijual dan tidak dikonsumsi sendiri.
Pertanian Sebagai Kegiatan Ekonomi
Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai
suatu sistem yang dinamakan agribisnis.Agribisnis adalah bisnis berbasis
usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik
di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan
"hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada
rantai sektor pangan (food supply chain). Dalam kerangka
berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha pembibitan,penyediaan input
produksi,dan sarana produksi, biasa diistilahkan sebagai aspek “hulu”.
Sementara kegiatan pasca panen seperti ; distribusi, pengolahan, dan pemasaran
dimasukkan dalam aspek “hilir”. Sedangkan Budidaya dan pengumpulan hasil
merupakan bagian dari aspek proses produksi.
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi
usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari
strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga
tahap pemasaran.
Agribisnis itu adalah suatu sistem yang
utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian;
sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem
pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan
sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem penunjang dan
pembinaan.
Agribisnis sebagai suatu sistem
Agribisnis sebagai suatu sistem adalah
agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa
agribisnis terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian
interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu
totalitas.
Adapun kelima mata rantai atau subsistem
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan
pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan
dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi
atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis,
tepat mutu dan tepat produk.
2. Subsistem Usahatani atau proses produksi
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan
usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam
kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan
pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan
pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya meningkatkan
produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa
meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air.
Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan
usahatani yang subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka
3. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini
tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi menyangkut
keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai
pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added
(nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses
pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan,
dan peningkatan mutu.
4. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran
mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar
domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan
pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar domestik dan
pasar luar negeri.
5. Subsistem Penunjang
Subsistem ini
merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi:
a. Sarana Tataniaga
b. Perbankan/perkreditan
c. Penyuluhan Agribisnis
d. Kelompok tani
e. Infrastruktur agribisnis
f. Koperasi Agribisnis
g. BUMN
h. Swasta
i. Penelitian dan Pengembangan
j. Pendidikan dan Pelatihan
k. Transportasi
l. Kebijakan Pemerintah
Strategi Pengembangan Agribisnis
Ada beberapa aspek yang dapat ditempuh dalam
upaya mengembangkan kegiatan agribisnis diantaranya :
1. Pembangunan Agribisnis merupakan pembangunan
industri dan pertanian serta jasa yang dilakukan sekaligus, dilakukan secara
simultan dan harmonis.
Yang sering kita
dapatkan selama ini adalah industri pengolahan (Agroindustri) berkembang
di Indonesia, tapi bahan bakunya dari impor. Dipihak
lain, peningkatan produksi pertanian tidak diikuti oleh perkembangan industri
pengolahan ( Membangun industri berbasis sumberdaya domestik/lokal). Sehingga
perlu pengembangan Agribisnis Vertikal.
1. Membangun Agribisnis adalah membangun
keunggulan bersaing diatas keunggulan komparatif
Dalam arti bahwa
membangun daya saing produk agribisnis melalui transformasi keunggulan
komparatif menjadi keunggulan bersaing, yaitu dengan cara:
·
Mengembangkan
subsistem hulu (pembibitan, agro-otomotif, agro-kimia) dan pengembangan
subsistem hilir yaitu pendalaman industri pengolahan ke lebih hilir dan
membangun jaringan pemasaran secara internasional, sehingga pada tahap ini
produk akhir yang dihasilkan sistem agribisnis didominasi oleh produk-produk
lanjutan atau bersifat capital and skill labor intensive.
·
Pembangunan sistem
agribisnis yang digerakkan oleh kekuatan inovasi. Dengan demikian produk utama
dari sistem agribisnis pada tahap ini merupakan produk bersifat Technology
intensive and knowledge based.
·
Perlu orientasi baru
dalam pengelolaan sistem agribisnis yang selama ini hanya pada peningkatan
produksi harus diubah pada peningkatan nilai tambah sesuai dengan permintaan
pasar serta harus selalu mampu merespon perubahan selera konsumen secara
efisien..
3.Menggerakkan kelima subsistem
agribisnis secara simultan, serentak dan harmonis.
Untuk
menggerakkan Sistem agribisnis perlu dukungan semua pihak yang berkaitan
dengan agribisnis/ pelaku-pelaku agribisnis mulai dari Petani, Koperasi, BUMN
dan swasta serta perlu seorang Dirigent yang mengkoordinasi keharmonisan Sistem
Agribisnis.
4.Menjadikan Agroindustri sebagai A Leading
Sector.
Agroindustri adalah
industri yang memiliki keterkaitan ekonomi (baik langsung maupun tidak
langsung) yang kuat dengan komoditas pertanian. Keterkaitan langsung mencakup
hubungan komoditas pertanian sebagai bahan baku (input) bagi kegiatan
agroindustri maupun kegiatan pemasaran dan perdagangan yang memasarkan produk
akhir agroindustri. Sedangkan keterkaitan tidak langsung berupa kegiatan
ekonomi lain yang menyediakan bahan baku(input) lain diluar komoditas
pertanian, seperti bahan kimia, bahan kemasan, dll. Dalam mengembangkan
agroindustri, tidak akan berhasil tanpa didukung oleh agroindustri penunjang
lain seperti industri pupuk, industri pestisida, industri bibit/benih, industri
pengadaan alat-alat produksi pertanian dan pengolahan agroindustri seperti
industri mesin perontok dan industri mesin pengolah lain.
5.Membangun Sistem agribisnis melaluiIndustri
Perbenihan
Industri Perbenihan
merupakan mata rantai terpenting dalam pembentukan atribut produk agribisnis
secara keseluruhan. Atribut dasar dari produk agribisnis seperti atribut
nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan atribut nilai (ukuran, penampakan,
rasa, aroma dan sebagainya) serta atribut keamanan dari produk bahan pangan
seperti kandungan logam berat, residu pestisida, kandungan racun juga
ditentukan pada industri perbenihan. Oleh karena itu Pemda perlu mengembangkan
usaha perbenihan (benih komersial) berdasar komoditas unggulan masing-masing daerah,
yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi industri perbenihan modern.
6.Dukungan Industri Agro-otomotif dalam
pengembangan sistem agribisnis.
Perlu adanya
rental Agro-otomotif yang dilakukan oleh Koperasi Petani atau perusahaan
agro-otomotif itu sendiri.
7.Dukungan Industri Pupuk dalam pengembangan
sistem agribisnis.
Pada waktu yang akan
datang industri pupuk perlu mengembangkan sistem Networking baik vertikal (dari
hulu ke hilir) maupun Horisontal (sesama perusahaan pupuk), yaitu dengan cara
penghapusan penggabungan perusahaan pupuk menjadi satu dimana yang sekarang
terjadi adalah perusahaan terpusat pada satu perusahaan pupuk pemerintah. Oleh
karena perusahaan-perusahaan pupuk harus dibiarkan secara mandiri sesuai dengan
bisnis intinya dan bersaing satu sama lain dalam mengembangkan usahanya.
Sehingga terjadi harmonisasi integrasi dalam sistem agribisnis. Serta perlu
dikembangkan pupuk majemuk, bukan pupuk tunggal yang selama ini dikembangkan.
8.Pengembangan Sistem Agribisnis melalui
Reposisi Koperasi Agribisnis.
Koperasi perlu
mereformasi diri agar lebih fokus pada kegiatan usahanya terutama menjadi
koperasi pertanian dan mengembangkan kegiatan usahanya sebagai koperasi
agribisnis. Untuk memperoleh citra positif layaknya sebuah koperasi usaha
misalnya: Koperasi Agribisnis atau Koperasi Agroindustri atau Koperasi
Agroniaga yang menangani kegiatan usaha mulai dari hulu sampai ke hilir.
9.Pengembangan Sistem Agribisnis melalui pengembangan sistem
informasi agribisnis.
Dalam membangun sistem
informasi agribisnis, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah
informasi produksi, informasi proses, distribusi, dan informasi pengolahan
serta informasi pasar.
10.Membumikan pembangunan sistem Agribisnis dalam otonomi daerah
Pembangunan Ekonomi
Desentralistis-Bottom-up, yang mengandalkan industri berbasis Sumberdaya lokal.
Pembangunan ekonomi nasional akan terjadi di setiap daerah.
11.Dukungan perbankan dalam pengembangan sistem agribisnis di daerah.
Untuk membangun
agribisnis di daerah, peranan perbankan sebagai lembaga pembiayaan memegang
peranan penting. Ketersediaan skim pembiayaan dari perbankan akan sangat
menentukan maju mundurnya agribisnis daerah. Selama ini yang terjadi adalah
sangat kecilnya alokasi kredit perbankan pada agribisnis daerah, khususnya pada
on farm agribisnis.
12.Pengembangan strategi pemasaran
Pengembangan strategi
pemasaran menjadi sangat penting peranannya terutama menghadapi masa depan,
dimana preferensi konsumen terus mengalami perubahan, keadaan pasar
heterogen. Dari hal tersebut, sekarang sudah mulai mengubah paradigma
pemasaran menjadi menjual apa yang diinginkan oleh pasar (konsumen).
13.Pengembangan sumberdaya agribisnis.
Dalam pengembangan
sektor agribisnis agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar,
diperlukan pengembangan sumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan
pengembangan teknologi serta pembangunan kemampuan Sumberdaya Manusia (SDM)
Agribisnis sebagai aktor pengembangan agribisnis.
14.Pengembangan Pusat Pertumbuhan Sektor Agribisnis.
Perlu
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan sektor agribisnis komoditas unggulan
yang didasarkan pada peta perkembangan komoditas agribisnis, potensi
perkembangan dan kawasan kerjasama ekonomi.
15.Pengembangan Infrastruktur Agribisnis.
Dalam pengembangan
pusat pertumbuhan Agribisnis, perlu dukungan pengembangan Infrastruktur seperti
jaringan jalan dan transportasi (laut, darat, sungai dan udara), jaringan
listrik, air, pelabuhan domestik dan pelabuhan ekspor dan lain-lain.
16.Kebijaksanaan terpadu pengembangan
Ada beberapa
bentuk kebijaksanaan terpadu dalam pengembangan agribisnis.
a. Kebijaksanaan
pengembangan produksi dan produktivitas ditingkat perusahaan.
b. Kebijaksanaan
tingkat sektoral untuk mengembangkan seluruh kegiatan usaha sejenis.
c. Kebijaksanaan
pada tingkat sistem agribisnis yang mengatur keterkaitan antara beberapa
sektor.
d. Kebijaksanaan
ekonomi makro yang mengatur seluruh kegiatan perekonomian yang berpengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap agribisnis.
17.Pengembangan agribisnis berskala kecil.
Ada 3
kebijaksanaan yang harus dilakukan adalah:
a. Farming Reorganization
Reorganisasi jenis
kegiatan usaha yang produktif dan diversifikasi usaha yang menyertakan
komoditas yang bernilai tinggi serta reorganisasi manajemen usahatani. Dalam
hal ini disebabkan karena keterbatasan lahan yang rata-rata kepemilikan hanya
0,1 Ha.
b. Small-scale Industrial Modernization
Modernisasi teknologi,
modernisasi sistem, organisasi dan manajemen, serta modernisasi dalam pola
hubungan dan orientasi pasar.
c. Services Rasionalization
Pengembangan layanan
agribisnis dengan rasionalisasi lembaga penunjang kegiatan agribisnis untuk
menuju pada efisiensi dan daya saing lembaga tersebut. Terutama adalah lembaga
keuangan pedesaan, lembaga litbang khususnya penyuluhan.
18.Pembinaan Sumberdaya
Manusia untuk mendukung pengembangan agribisnis dan ekonomi
Dalam era Agribisnis,
aktor utama pembangunan agribisnis dan aktor pendukung pembangunan agribisnis
perlu ada pembinaan kemampuan aspek bisnis, manajerial dan berorganisasi bisnis
petani serta peningkatan wawasan agribisnis. Dalam hal ini perlu reorientasi
peran penyuluhan pertanian yang merupakan lembaga pembinaan SDM petani. Oleh
karena itu perlu peningkatan pendidikan penyuluh baik melalui pendidikan
formal, kursus singkat, studi banding. Serta perlu perubahan fungsi BPP yang
selama ini sebagai lembaga penyuluhan agro-teknis, menjadi KLINIK KONSULTASI AGRIBISNIS
Halo semua, saya Rika Nadia, saat ini tinggal orang Indonesia dan saya warganegara, saya tinggal di JL. Baru II Gg. Jaman Keb. Lama Utara RT.004 RW.002 No. 26. Saya ingin menggunakan medium ini untuk memberi nasihat konkrit kepada semua warganegara Indonesia yang mencari pinjaman dalam talian untuk berhati-hati kerana internet penuh dengan penipuan, kadang-kadang saya sangat memerlukan pinjaman , kerana kewangan saya buruk. statusnya tidak begitu baik dan saya terdesak untuk mendapatkan pinjaman, jadi saya jatuh ke tangan pemberi pinjaman palsu, dari Nigeria dan Singapura dan Ghana. Saya hampir mati, sehingga seorang kawan saya bernama EWITA YUDA memberitahu saya tentang pemberi pinjaman yang sangat boleh dipercayai bernama Puan ESTHER PATRICK Cawangan Pengurus Pinjaman Akses, Dia adalah pemberi pinjaman global; yang saya hubungi dan dia meminjamkan saya pinjaman sebanyak Rp600,000,000 dalam masa kurang dari 12 jam pada kadar faedah 2% dan yang mengubah kehidupan seluruh keluarga saya.
BalasHapusSaya menerima pinjaman saya dalam akaun bank saya selepas Madam. LADY ESTHER telah meminjamkan pinjaman kepada saya, apabila saya menyemak baki akaun bank saya dan mendapati bahawa jumlah yang saya terima itu telah dikreditkan ke akaun bank saya. dan saya mempunyai bukti dengan saya, kerana saya masih terkejut, e-melnya (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)
Jadi untuk kerja yang baik LADY ESTHER telah melakukannya dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk memberitahu dan berkongsi kesaksian saya tentang LADY ESTHER, jadi orang dari negara saya dan bandar saya boleh mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan. Jadi, jika anda memerlukan pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui e-mel: (estherpatrick83@gmail.com) sila hubungi LADY ESTHER Dia tidak tahu bahawa saya melakukan ini tetapi saya sangat gembira sekarang dan saya membuat keputusan untuk memberitahu orang ramai tentangnya, Dia menawarkan semua jenis pinjaman kepada individu dan syarikat dan juga saya mahu Tuhan memberkati dia lebih banyak,
Anda juga boleh menghubungi saya di e-mel saya: (rikanadia6@gmail.com). Sekarang, saya seorang pemilik perniagaan wanita yang baik dan hebat di kota saya, Semoga Tuhan Yang Maha Esa terus memberkati LADY ESTHER untuk kerja yang baik dalam hidup dan keluarga saya.
Tolong beritahu saya untuk maklumat lanjut tentang Ibu dan saya akan memberi arahan, dan ada bukti pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui e-mel: (estherpatrick83@gmail.com) Terima kasih semua