MAKALAH
ETIKA KOMUNIKASI
OLEH
Nama : Aplonaris A. Farani
Nim : 1004022001
Jurusan/prodi : Agibisnis
/ Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak akan pernah lepas dari komunikasi. Dari mulai kita bangun tidur sampai
kemudian tertidur kembali, komunikasi selalu menjadi kegiatan utama kita entah
itu komunikasi verbal atau non verbal, entah itu komunikasi antar pribadi atau
komunikasi organisasi.
Hal seperti ini memang telah menjadi
kodrat kita sebagai seorang manusia yang memang tidak dapat hidup sendiri. Kita
selalu membutuhkan orang lain disekitar kita, walaupun hanya untuk sekedar
melakukan obrolan basa-basi karena manusia adalah makhluk sosial dan dari dalam
interaksi itulah manusia lambat laun menciptakan nilai-nilai bersama yang
kemudian disebut sebagai kebudayaan.
Dalam nilai-nilai yang terbentuk
tersebut terdapat beberapa kaidah yang bertujuan mengatur tata cara kita
berkomunikasi antar sesama tanpa menyakiti hati dan menjunjung tinggi etika
sebagai sebuah tanda penghargaan pada lawan bicara kita. Namun terkadang pemakaian
sesuatu yang kita anggap sebuah etika dapat berakibat pada sesuatu yang tidak
menyenangkan dan menimbulkan kesalahpahaman antar sesama. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Padahal tujuan kita menggunakan etika adalah untuk mencoba menghargai
khalayak.
1.2.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
berkomunikasi
Dalam kehidupan bermasyarakat
terdapat suatu sistem yang mengatur tentang tata cara manusia bergaul. Tata
cara pergaulan untuk saling menghormati biasa kita kenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler, dan lain-lain.
Tata cara pergaulan bertujuan untuk
menjaga kepentingan komunikator dengan komunikan agar merasa senang, tentram,
terlindungi tanpa ada pihak yang dirugikan kepentingannya dan perbuatan yang
dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku serta tidak bertentangan
dengan hak asasi manusia secara umum.
Tata cara pergaulan, aturan
perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik
dan nilai tidak baik, dinamakan etika.
Istilah etika berasal dari kata ethikus
(latin) dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk
tingkah laku manusia.
Jadi, etika komunikasi adalah norma,
nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu
masyarakat.
Beberapa pendpat para ahli mengenai
pengertian etika antara lain sebagai berikut:
2.2. Penggolongan Etika
Dalam menelaah ukuran baik dan buruk
suatu tingkah laku yang ada dalam masyarakat kita bisa melakukan penggolongan
etika menjadi dua kategori yaitu:
1.
Etika Deskriptif
Merupakan usaha menilai tindakan
atau perilaku berdasarkan pada ketentuan atau norma baik buruk yang tumbuh
dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat. Kerangka etika ini pada hakikatnya
menempatkan kebiasaan yang sudah ada di dalam masyarakat sebagai acuan etis.
Suatu tindakan seseorang disebut etis atau tidak, tergantung pada kesesuaiannya
dengan yang dilakukan kebanyakan orang.
2.
Etika Normatif
Etika yang berusaha menelaah dan memberikan
penilaian suatu tindakan etis atau tidak, tergantung dengan kesesuaiannya
terhadap norma-norma yang sudah dibakukan dalam suatu masyarakat.
Norma rujukan yang digunakan untuk
menilai tindakan wujudnya bisa berupa tata tertib, dan juga kode etik profesi.
2.5. Aliran Etika
Menurut John C. Merill (1975:79-88)
menguraikan adanya berbagai aliran etika yang dapat digunakan sebagai standar
menilai tindakan etis, antara lain sebagai berikut:
1.
Aliran Deontologis
Deon berasal dari bahasa Yunani yaitu
“yang harus atau wajib” melakukan penilaian atas tindakan dengan melihat
tindakan itu sendiri, artinya suatu tindakan secara hakiki mengandung nilai
sendiri apakah baik atau buruk. Kriteria etis ditetapkan langsung pada jenis
tindakan itu sendiri ada tindakan atau perilaku yang langsung dikategorikan
baik, tetapi juga ada perilaku yang langsung dinilai buruk. Misalnya perbuatan
mencuri, memfitnal, mengingkari janji. Adapun alasannya perbuatan itu tetap
dinilai sebagai perbuatan yang tidak etis dengan demikian ukuran dari tindakan
ada didalam tindakan itu sendiri.
2.
Aliran Teologis
Aliran ini melihat nilai etis bukan
pada tindakan itu sendiri, tetapi dilihat dari tujuan atas tindakan itu. Jika
tujuannya baik, dalam arti sesuai dengan norma moral, maka tindakan itu
digolongkan sebagai tindakan etis.
3.
Aliran Etika Egoisme
Aliran ini menetapkan norma moral
pada akibat yang diperoleh oleh pelakunya sendiri. Artinya, tindakan
diketegorikan etis atau baik, apabila menghasilkan yang terbaik bagi diri
sendiri.
4.
Aliran Etika Utilitarisme
Aliran yang memandang suatu tindakan
itu baik jika akibatnya baik bagi orang banyak. Dengan demikian, tindakan itu
tidak diukur dariv kepentingan subyektif individu, melainkan secara obyektif
pada masyarakat umum. Semakin universal akibat baik dari tindakan itu, maka
dipandang semakin etis.
2.3. Etika Dan
Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi
Berikut di bawah ini adalah beberapa
etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari
:
1.
Jujur tidak berbohong
2.
Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3.
Lapang dada dalam berkomunikasi
4.
Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5.
Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6.
Tidak mudah emosi / emosional
7.
Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8.
Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9.
Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
2.4.
Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik
1.
Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan.
2.
Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.
3.
Menatap mata lawan bicara dengan lembut.
4.
Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.
5.
Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar.
6.
Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
7.
Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon.
8.
Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.
9.
Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.
10. Mampu menempatkan diri dan
menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
11. Menggunakan volume, nada,
intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
12. Menggunakan komunikasi non
verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk,
hormat, ces, cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)
BAB
III
PENUTUP
3.1.
kesimpulan
Tata cara pergaulan, aturan
perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik
dan nilai tidak baik, dinamakan etika.
Istilah etika berasal dari kata ethikus
(latin) dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk
tingkah laku manusia.
etika komunikasi adalah norma,
nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar